BACK TO THE TOP

Masjid Sebagai Simbol Peradaban Islam di Eropa

1. Shah Jahan Mosque, Woking

Masjid Shah Jahan merupakan bangunan masjid bersejarah di Oriental Road, Woking, Inggris, dan merupakan bangunan masjid pertama di Inggris. Masjid ini dibangun pada tahun 1889, terletak tiga puluh mil selatan-barat dari London.oleh Gottlieb Wilhelm Leitner.


Dalam sejarahnya Shah Jahan Begum memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap berdirinya “Muhammad Anglo-Oriental College” di Aligarh, yang berkembang menjadi Universitas Muslim Aligarh ya ng berada di sekitar kawasan masjid.

Hingga kini selain tempat beribadah, masjid ini juga menjadi tempat wisata religi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara untuk mempelajari peradaban muslim di Inggris.

2. Mahmood Mosque, Zürich

The Mahmood Mosque terletak di kawasan Forchstrasse. Zurich dan merupakan masjid pertama yang dibangun di Swiss. Masjid ini didirikan pada tahun 1962 oleh Amatul Hafiz Begum, putri dari pendiri gerakan Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad. Masjid ini diresmikan pada bulan Juni 1963 di hadapan Sir Muhammad Zafrulla Khan dan Kota-Presiden Zurich, Emil Landolt.

Masjid ini kini menjadi kawasan peradaban sejarah islam di kota Zurich yang sangat klasik dan ramai dikunjungi wisatawan muslim maupun nonmuslim dari mancanegara untuk hanya sekedar berwisata atau mempelajari sejarah islam di Zurich.

3. Eyüp Sultan Mosque

Masjid Eyüp Sultan ini terletak di distrik Eyüp yaitu dikawasan sisi Eropa dari Istanbul, dekat Golden Horn, di luar tembok Konstantinopel. Masjid ini dibangun pada tahun 1458, dan merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Turki Ottoman setelah menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453.

Peristiwa penting yang melekat dalam peristiwa ini adalah pada tahun 1876, Abdul Hamid II naik ke Masjid Sultan Eyüp, dan di sana, ia diberi Pedang Osman sebagai simbol kenaikan tahta.

4. Edinburgh Central Mosque

Masjid Edinburgh ( secara resmi dikenal sebagai Masjid Raja Fahd dan Islamic Centre of Edinburgh ). Masjid ini terletak di Potterrow dekat Universitas Edinburgh dan National Museum of Scotland. Masjid ini dirancang oleh Basil Al – Bayati, Waktu yang dibutuhkan untuk membangun masjid ini sekitar enam tahun lebih dan menghabiskan biaya £ 3.5m. Ornamen-ornamen islam klasik menghiasi setiap sudut ruangan masjid. Hasil konstruksi masjid ini yang paling kontras adalah ruang utama dari masjid ini dapat menampung lebih dari seribu jamaah.

Sebelum Masjid Edinburgh didirikan, tidak ada masjid yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan umat Islam di pusat kota Edinburgh. Sedangkan populasi umat muslim pada saat itu meningkat sehingga membutuhkan masjid yang lebih besar.

Akhirnya, Basil Al – Bayati membeli tanah dari Dewan Kota berikut sebuah bangunan terdaftar yang ada dapat dipertahankan dan digunakan. Proses pembangunan ini sempat mengalami kesulitan pendanaan. Namun, pada akhirnya Raja Fahad bin Abdulaziz Al Saud dari Kerajaan Arab Saudi menyumbang 90 % dari total biaya pembangunan. Tahun 1998 masjid ini resmi dibuka untuk umum oleh putra Raja Fahad bin Abdulaziz Al Saud, yaitu Pangeran Abdul Aziz Bin Fahd, yang juga pendiri masjid tersebut. Hingga kini masjid Edinburgh Central Mosque ini menjadi ikon sejarah islam klasik dan pusat kegiatan umat muslim di kawasan Edinburgh.

5. Baitul Futuh

Masjid Baitul Futuh adalah sebuah masjid yang terletak di pusat kota London dan menjadi masjid terbesar di Eropa Barat. Selesai dibangun pada tahun 2003 dengan biaya sekitar £ 5,5 juta yang sepenuhnya dari sumbangan dari Komunitas Muslim Ahmadiyah, meliputi area seluas 5,2 hektar ( 21.000 m2 ) dan dapat menampung hingga 10.000 jamaah. masjid ini terletak di pinggiran Morden, London Borough of Merton, di samping stasiun kereta api Morden Selatan, sekitar 700 meter dari stasiun Morden Underground.

6. The Blue Mosque Yerevan

The Blue Mosque adalah sebuah masjid di Yerevan , Armenia . Selama era pemerintahan Uni Soviet , masjid ini sempat dihentikan fungsinya sebagai tempat beribadah dan setelah kemerdekaan Armenia, dengan dukungan dari pemerintah Iran, Masjid ini mulai digunakan lagi sebagai tempat beribadahnya umat muslim.
Wilayah Yerevan Hadd berada di bawah kontrol berbagai Penguasa Muslim sejak serangan dari Timur di abad ke-14 . Lalu pada abad ke-18 , Yerevan sudah menjadi provinsi Iran yang dipimpin oleh Nadir Shah , Karim Khan Zand dan Dinasti Qajar Iran, Sebelum akhirya jatuh ke kekaisaran Rusia pada tahun 1827.
Saat ini the blue mosque menjadi ikon sekaligus pusat sejarah peradaban islam di kota Yerevan. Para wisatawan yang datag, dapat menikmati lukisan-lukisan dan ornamen sejarah yang terdapat di dalam masjid sebagai bagian dari Dinasti Qajar Iran.

Setelah kita ketahui bangunan-bangunan peninggalan sejarah peradaban islam di Eropa, tentu saja Eropa memiliki banyak kesaksian dalam perjalanan peradaban islam. Namun, kontra agama dan ras yang cukup kuat bagi dunia barat, membuat perkembangan islam pada akhirnya memang tak begitu terlalu signifikan hingga saat ini. Bahkan, imbas dari hal tersebut masjid-masjid yang memiliki nilai sejarah tinggi justru dialihfungsikan menjadi katedrhal.

Hal ini tentu saja sebuah penekanan tertentu yang bertujuan untuk mendeskritkan perkembangan islam di Eropa. Tetapi kaum muslim yang telah ada, cukup kuat untuk menopang perkembangan islam di Eropa hingga saat ini. Mereka justru berperan penting untuk menjadi agen siar islam di negara yang kontras dengan kehidupan nasrani. Peran para muslim di Eropa juga sangat penting untuk menjalin toleransi kehidupan beragama sebagaimana diajarkan oleh islam dan tentunya perjuangan para kaum muslim di Eropa tidak semudah di Indonesia yang memang berada dalam komunitas penduduk yang sebagian besar beragama islam. Mereka tentunya harus berjuang dalam mempertahankan aqidah ditengah-tengah godaan kaum nonmuslim yang mendominasi wilayah mereka.

Salah satu jalan yang masih dapat dilakukan untuk mempertahankan islam adalah dengan menjaga dan tetap melestarikan masjid-masjid dan sejumlah peninggalan bersejarah sebagai simbol peradaban islam di masa lalu sebagai media siar islam yang mampu mendekatkan sejarah islam kepada para kaum muslim di Eropa agar lebih mencinti islam sebagai agama yang memiliki beragam kisah peradaban sejarah dalam perjalanannya.

Sumber: klik disini

0 komentar:

Post a Comment