Kebanyakan siswa biasanya berhadapan dengan masalah sulit untuk
mengingat ilmu yang dipelajari. Hal yang perlu dilakukan oleh siswa
untuk mengatasi masalah ini adalah seperi berikut:
1. Menghindarkan diri dari segala dosa. Dosa yang dilakukan
mengakibatkan hati menjadi hitam. Inilah hijab yang menghalangi
seseorang mendapat ilmu. Seorang siswa harus selalu menghindarkan diri
dari segala dosa agar ilmu mudah diperoleh. Ada siswa yang dapat
mengingat materi yang diajarkan oleh gurunya meskipun tidak mengulang
kaji pada waktu lain. Kenapa? Karena hatinya suci bersih.
2. Tingkatkan praktek spiritual dan amal saleh untuk membersihkan hati
dan untuk memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Selalu menjaga shalat
fardhu, shalat-shalat sunnah, berdzikir, membaca al-Qur'an setiap hari
dengan perhatikan makna-maknanya. Praktek saleh ini akan mencapai
keberkahan dari Allah SWT dalam menuntut ilmu.
3. Menghafal dalam kondisi fisik yang baik dan segar, pikiran yang
lapang dan istirahat. Mengingat sesuatu merupakan proses yang berat
ditanggung oleh akal. Ini memerlukan energi yang sempurna dari tubuh
yang sehat. Proses mengingat ilmu akan menjadi sulit bila fisik dalam
keadaan letih seperti mata yang mengantuk dan sebagainya. Jika Anda
dalam keadaan begini dianjurkan melakukan hal yang lebih ringan seperti
menyalin catatan atau membuat latihan-latihan sederhana. Kalau menghafal
pun hanya akan membuang waktu. Dapatkan istirahat yang cukup untuk
mengembalikan kebugaran. Istirahat yang terbaik adalah tidur yang cukup
dan waktu pikiran yang lapang adalah setelah bangkit dari tidur. Sebab
itu kita dapati banyak siswa yang cemerlang memanfaatkan waktu pada awal
pagi untuk mengulang kaji dan menghafal pelajaran.
4. Fokus sepenuhnya saat menghafal. Ada siswa yang menghafal sambil
mendengarkan musik, menonton tv, mengirim sms dan lain-lain lagi. Kalau
begini caranya menghafal sampai dua jam pun, dijamin gagal mengingatnya
dengan sempurna. Kita harus benar-benar fokus hal yang ingin diingat
tanpa memikirkan hal lain. Allah jadikan akal manusia tidak dapat fokus
terhadap dua hal dalam satu waktu. Ini adalah fitrah kejadian manusia.
Walau pun tidak dipungkiri ada siswa yang dapat mengulang kaji pelajaran
sambil mendengarkan musik dan sebagainya. Perbaikan dan menghafal
adalah dua hal yang berbeda.
5. Lafazkan hafalan Anda sehingga terdengar oleh telinga Anda sendiri.
Bila mulut yang menyebut, telinga yang mendengar dan mata yang memandang
akan memudahkan akal menerima hafalan tersebut dibandingkan menghafal
tanpa bersuara. Kenapa Anda dapat mengingat lagu Inggris dan hidustan?.
Jawabannya adalah karena biasa mendengar berulang kali. Inilah kehebatan
nikmat mendengar yang merupakan salah satu sumber ilmu.5. Lafazkan
hafalan Anda sehingga terdengar oleh telinga Anda sendiri. Bila mulut
yang menyebut, telinga yang mendengar dan mata yang memandang akan
memudahkan akal menerima hafalan tersebut dibandingkan menghafal tanpa
bersuara. Kenapa Anda dapat mengingat lagu Inggris dan hidustan?.
Jawabannya adalah karena biasa mendengar berulang kali. Inilah kehebatan
nikmat mendengar yang merupakan salah satu sumber ilmu.
6. Ulangi hafalan Anda sehingga benar-benar mantap. Tidak membatasi
berapa kali yang harus diulang. Selagi hafalan masih samar dan kabur,
ulangi berulang kali. Jangan rasa jemu dan mudah menyerah. Lebih mudah
untuk mengingat bila dipahami konten yang dihafal. Misalnya kita mampu
mengingat ayat al-Quran yang dihafal tapi lebih mudah kita mengingatnya
dengan dipahami makna ayat-ayat tersebut.
7. Tulis hal yang Anda hafal tanpa melihat teks. Hal ini penting untuk
memastikan memori Anda benar-benar mantap atau sebaliknya. Ini juga baik
untuk menghindari terjadi kesalahan bila menjawab pertanyaan yang
sebenarnya. Periksa hafalan yang ditulis tadi dengan teks sebenarnya.
jika ada kesalahan, ulangi menghafal lagi sampai benar-benar menempel.
8. Istiqamah dalam menghafal. Untuk mengingat ilmu adalah mustahil hanya
dengan sekali hafalan. Hafalan secara berkala dan sistematis perlu
dipraktekkan setiap saat. Hafalan dapat dikategorikan menjadi dua jenis
yaitu hafalan baru dan hafalan lama. Ilmu yang telah diingat jangan
dibiarkan begitu saja. Ia harus di'refresh 'secara berkala tergantung
pada sejauh mana kemantapan sesuatu hafalan. Jangan sia-siakan waktu
yang telah dihabiskan untuk mengingatnya, kemudian dibiarkan lupa begitu
saja. Kesimpulannya, harus disediakan jadwal pembelajaran untuk membagi
waktu antara hafalan baru dan 'refresh' hafalan lama.
9 Periksa hafalan Anda dengan teman yang lain. Praktek ini sangat
praktis untuk memantapkan sesuatu hafalan dibandingkan menghafal
sendirian. Untuk mata pelajaran Bahasa Arab, memperdengarkan dan
mendengarkan pertanyaan dari pihak lain sangat penting untuk melatih
siswa menguasai keterampilan mendengarkan dan keterampilan berbicara.
Dengan ini siswa dapat membiasakan diri berbicara dengan bahasa Arab
dengan lancar dan fasih. Setidaknya siswa tidaklah canggung dan aneh
bila menghadapi ujian syafawi (lisan) kelak.
10. Menyisipkan catatan atau bahan yang penting di tempat yang biasa dan
sering dilihat. Ini bertujuan memantapkan hafalan yang penting seperti
formula sains atau matematika. Bila diyakini mantap, gantikan dengan
catatan yang lain. Singkirkan gambar-gambar artis kesayangan atau poster
yang tidak menguntungkan. Hiasi kamar 'study' Anda dengan perkataan,
formula dan ilmu yang bermanfaat.
11. Doa dan tawakkal. Pastikan setiap usaha yang Anda lakukan seiring
dengan ketergantungan dan penyerahan diri kepada Allah Yang Maha
Pengasih. Dialah yang menguatkan ingatan, Dialah yang menciptakan lupa.
Semuanya dalam KekuasaanNya. Jadi, setiap kali apakah sebelum atau
setelah menghafal panjatkan doa kepadaNya tanpa rasa jemu. Yakinlah
bahwa doa Anda itu akan diterima dan sentisa berbaik sangka kepada
Allah. Setidaknya Anda akan mendapat pahala karena doa itu adalah satu
ibadah. Tidak akan rugi dan menyesal seseorang yang banyak berdoa di
akhirat kelak.
Sumber : http://ryanaircustomerservice.blogspot.com/2013/10/tips-bagi-pelajar-agar-mudah-mengingat.html
0 komentar:
Post a Comment