Hukum coulomb
memberikan anlisa tentang muatan listrik. Besarnya gaya tarik-menarik
atau tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding
dengan hasil kali kedua muatan tersebut dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut. Pernyataan tersebut
merupakan bunyi hukum coulomb.
Hukum Coulomb
Hukum coulomb ditemukan
oleh Charles-Augustin de Coulomb seorang ilmuwan Perancis. Coulomb
berbakat besar dalam bidang matematika dan belajar teknik untuk menjadi
Korps Ahli Teknik Kerajaan. Setelah bertugas di Martinique selama
beberapa tahun, ia kembali ke Paris dan di tahun 1779 terpilih menjadi
anggota Akademi Ilmiah di tahun 1781. Percobaan awal Coulomb meliputi
tekanan yang bisa memecahkan suatu benda (1773) dan ini adalah awal ilmu
modern tentang kekuatan benda-benda. Karyanya di bidang listrik dan
magnet yang membuatnya begitu terkenal, baru diterbitkan dalam
serangkaian makalah antara tahun 1785 dan 1789.
Ketika dua buah muatan sejenis
didekatkan satu sama lain, terdapat sebuah gaya yang saling menolak yang
mencegah kedua muatan tersebut bersatu. Sebaliknya, jika dua buah
muatan yang berlainan jenis didekatkan, akan timbul gaya saling menarik.
Gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik ini disebut gaya
elektrostatis.
Coulomb berhasil menghitung besarnya
gaya antarmuatan ini. Sebagai penghargaan atas penemuannya, gaya
antarmuatan ini dinamakan gaya Coulomb. Dalam penelitiannya, Coulomb
menggunakan alat yang dinamakan neraca puntir, seperti terlihat pada
gambar berikut.
Jika bola A dan B yang bermuatan sejenis didekatkan, maka akan tolak
menolak, sehingga lengan neraca terpuntir dari kedudukan seimbang. Makin
besar sudut puntiran lengan neraca, makin besar gaya listrik. Coulomb
mengukur gaya listrik untuk berbagai pasangan bola A dan B yang muatan
listriknya berbeda dan gaya listrik antara pasangan bola A dan B untuk
berbagai jarak pisah dengan dasar sudut puntiran tersebut.
Pernyataan Hukum Coulomb
Dari hasil penelitiannya, Charles Coulomb menyimpulkan sebagai berikut.
“Besarnya gaya tarik-menarik atau
tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan
hasil kali kedua muatan tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua muatan tersebut.”
Misalkan muatan pertama dilambangkan
dengan Q1, muatan kedua dilambangkan dengan Q2, dan jarak antara kedua
muatan tersebut dilambangkan r. Besarnya gaya coulomb dapat dituliskan
dalam persamaan sebagai berikut.
Keterangan:
F = gaya coulomb (N)
k = tetapan = 9 × 109 Nm2/C2
Q1, Q2 = besar muatan (coulomb)
r = jarak antarmuatan (m)
k = tetapan = 9 × 109 Nm2/C2
Q1, Q2 = besar muatan (coulomb)
r = jarak antarmuatan (m)
Muatan yang sejenis akan tolak menolak dan muatan yang tidak sejenis akan tarik menarik.
Selain dipengaruhi oleh muatan dan jarak
antar muatan, gaya Coulomb juga dipengaruhi oleh medium di antara kedua
muatan tersebut. Gaya Coulomb antara dua muatan yang terletak di dalam
medium air akan berbeda ketika kedua muatan tersebut terletak di udara.
0 komentar:
Post a Comment