Perubahan wujud zat
terjadi karena zat tersebut menerima panas (kalor). Es dipanaskan akan
mencair. Air dipanaskan akan menguap menjadi uap air (gas). Apabila uap
air didinginkan menjadi embun dan kembali menjadi air. Air didinginkan
menjadi es. Proses perubahan wujud zat tersebut dapat diamati pada diagram. Perubahan zat padat menjadi zat cair disebut mencair atau melebur, perubahan zat cair menjadi padat disebut membeku, perubahan zat cair menjadi gas disebut menguap, dan perubahan uap menjadi cair disebut mengembun, serta dari padat ke gas disebut menyublim.
Perubahan Wujud Zat
Keterangan :
Dalam keadaan berwujud padat, suatu zat
tersusun atas partikel-partikel terkecil dari zat tersebut. Partikel
tersebut teratur susunannya dan masing-masing tetap berada pada
tempatnya (tidak berpindah tempat) disebabkan ikatan yang kuat antar
partikel (gambar a). Namun, partikel-partikel tersebut masih tetap
membuat gerakan berupa getaran (vibrasi) di tempatnya masing-masing.
Getaran ini akan semakin cepat dengan bertambahnya suhu zat. Jika
kecepatan getaran ini terus meningkat, suatu saat ikatan
antarpartikelnya tidak mampu lagi mem pertahankan keteraturan dalam
susunannya. Perubahan susunan partikel dari teratur menjadi tidak
teratur, akan teramati oleh mata kita sebagai peristiwa meleleh atau
mencair. Suhu pada saat zat meleleh disebut titik leleh. Sebagai contoh,
air memiliki titik leleh 0oC pada tekanan 1 atm. Titik leleh suatu zat sama dengan titik bekunya ( suhu saat zat membeku).
Dalam keadaan berwujud cair, jarak antar
partikel terkecil dari suatu zat masih relatif berdekatan, namun sudah
tidak memiliki susunan lagi atau tidak beraturan (gambar b). Ikatan
antara satu partikel dan partikel lainnya lemah sehingga tiap-tiap
partikel bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Seperti halnya
zat padat, gerakan partikel-partikel dalam zat cair akan semakin cepat
dengan bertambahnya suhu. Jika gaya tarik antarpartikel tidak mampu
menahan kecepatan gerakan ini, partikel tersebut akan meninggalkan
kelompok partikel-partikel lain atau disebut juga menguap.
Dengan semakin tingginya suhu,
partikel-partikel yang meninggalkan kelompoknya akan semakin banyak.
Jika suatu cairan sudah memiliki atau mencapai suhu tertentu, pemanasan
tidak akan dapat menaikkan suhu cairan tersebut. Suhu pada saat
pemanasan suatu cairan tidak lagi menghasilkan kenaikan suhu merupakan
titik didih cairan tersebut. Sebagai contoh, titik didih air murni pada
tekanan satu atmosfer adalah 100oC.
Dalam keadaan berwujud gas, suatu zat
tersusun atas partikel-partikel terkecil dari zat tersebut yang tidak
teratur susunannya. Jarak antarpartikelnya lebih besar dibandingkan
jarak antarpartikel dalam keadaan zat tersebut berwujud cair (gambar c).
Setiap partikel dapat bergerak bebas dalam ruangan yang ditempatinya
dan tidak ada gaya tarik lagi antarpartikelnya. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, dalam setiap wujud zat, antarpartikel terkecil
penyusun materi dipisahkan oleh ruang hampa (vakum).
Perubahan wujud suatu zat terjadi karena
adanya perubahan dalam susunan partikel terkecil zat tersebut.
Perubahan struktur antarpartikel bisa terjadi dari satu bentuk ke bentuk
lain. Berikut ini daftar seluruh perubahan struktur dan wujud yang
dapat terjadi pada wujud zat beserta nama peristiwanya.
Tabel Perubahan Wujud Zat
Skema perubahan wujud zat yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut.
0 komentar:
Post a Comment