BACK TO THE TOP

Bangun Pusat Monitor, Palyja Pantau Produksi dan Distribusi Air 24 Jam


JAKARTA, KOMPAS.com - Persediaan air bersih semakin menipis karena ulah manusia sendiri. Defisit air bersih kini mengancam kota Jakarta.

Presiden Direktur Palyja Jacques Manem di Jakarta, Jumat (23/1/2015), mengatakan bahwa penanganan yang bersinergi antara pemerintah, operator, institusi terkait, serta masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Palyja, selaku operator penyediaan dan distribusi air bersih untuk wilayah barat Jakarta sangat menyadari kondisi darurat tersebut.



Untuk itulah, lanjut Jacque, tergerak oleh semangat profesionalisme, Palyja mendirikan sebuah pusat monitor tersentral yang disebut Distribution Monitoring Control Center atau DMCC. DMCC bekerja 24 jam memonitor debit dan tekanan air dari proses produksi sampai ke jaringan (inlet permanent area dan pipa primer).

"Dengan begitu, jumlah air baku yang masuk ke instalasi dan suplai air baku yang didistribusikan dapat kami monitor secara real time," ujar Jacques.

Dengan adanya DMCC, lanjut dia, data tentang gangguan distribusi lebih mudah diakses oleh karyawan Palyja yang bertanggung jawab. Data gangguan distribusi pun lebih akurat karena berasal dari satu pintu.

Sebelumnya, Jacques mengatakan di tengah defisit air bersih di DKI Jakarta saat ini masih banyak pihak yang memperburuk situasi tersebut dengan melakukan pencurian air. Akibatnya banyak pelanggan resmi Palyja terganggu pasokan airnya, baik dari sisi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.

0 komentar:

Post a Comment