DEPOK, KOMPAS.com - Wakil
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto, menceritakan
kejanggalan yang ia alami sebelum polisi menangkapnya di jalan raya,
Jumat (24/1/2015) pagi. Kejanggalan tersebut tampak ketika Kepala Polsek
Sukmajaya Komisaris Agus Widodo ikut mengatur lalu lintas di Jalan
Bahagia Raya, Sukmajaya, Depok, yang biasa digunakan Bambang untuk
mengantar anak bungsunya, Muhammad Yattaqi (10), ke sekolah.
Bambang menuturkan, Jalan Bahagia Raya merupakan jalur yang sering
mengalami kemacetan di pagi hari. Karena itu, ia mengaku biasanya
berangkat mengantarkan anaknya lebih pagi. Namun, pada Jumat pagi
kemarin, mereka berangkat agak siang.
"Biasa saya ngantar pagi-pagi sekali, cuma kemarin itu agak terlambat. Baru keluar dari rumah 06.30. Begitu nyampe jalan besar, Jalan Bahagia Raya, saya agak surprise
karena ada Pak Kapolsek di situ mengatur lalu lintas. Biasanya
jarang-jarang Pak Kapolsek," kata Bambang di rumahnya, Kampung Bojong
Lio, Cilodong, Depok, Sabtu (24/1/2015).
Bambang mengaku kenal dekat dengan Agus karena keduanya pernah
berkenalan. Agus pun sudah pernah berkunjung ke rumah Bambang. "Dia
(Agus) ikut mengurai lalu lintas. Saya bilang, alhamdulillah nih soalnya
lagi macet. Allah baik sekali," ujar Bambang.
Tak hanya ikut mengatur lalu lintas, kata Bambang, Agus kemudian
mengemudikan mobil dinasnya berjalan di depan mobil yang dikemudikan
Bambang. Tindakan tersebut membuat mobil Bambang dapat melintas tanpa
menemui kemacetan. Mereka pun sampai di sekolah Yattaqi, SD Nurul Fiqri,
di Jalan Tugu Raya, Cimanggis, dengan tepat waktu.
"Saya bilang, waduh betul-betul luar biasa hari ini. Jarang-jarang
saya mendapat keistimewaan saat kemacetan, terus diurai, dan kita yang
sedang kena macet bisa cepat sampai di sekolah anak saya di Nurul Fikri
persis jam 07.00," tutur Bambang.
Bambang mulai merasa ada kejanggalan setelah hendak beranjak dari
sekolah anaknya. Ketika itu, ia melihat mobil Agus kembali berada di
depan mobilnya dan mengawalnya sampai sekitar 50 meter dari SD Nurul
Fiqri. Setelah itu, Agus menghampiri mobil Bambang seraya memintanya
untuk menepi. Setelah Bambang menepi dan mematikan mobilnya, salah
seorang polisi keluar dari mobil Agus untuk menghampiri Bambang.
"Begitu berhenti mobil, ada keluar anggota Bareskrim yang bernama
AKBP Denny menyerahkan dua surat, surat penangkapan dan penggeledahan,"
ungkap Bambang.
Bambang enggan mempersalahkan Agus karena ia yakin saat itu Agus
tengah berada dalam posisi sulit. "Dari wajah Pak Kapolsek saya bisa
lihat beliau dalam posisi yang dilematis," kata Bambang.
0 komentar:
Post a Comment