Apakah Anda tahu yang dimaksud dengan TBC kelenjar pada anak?
Penyakit TBC tidak hanya menyerang bagian paru-paru saja. Bisa juga menyerang bagian kelenjar getah bening yang gejalanya bisa dilihat di bagian leher. Bukan hanya orang dewasa yang harus waspada pada penyakit ini. Anak lebih rentan terkena berbagai macam penyakit dan penyakit TB ini bisa muncul akibat anak menghirup udara yang mengandung bakteri TB. Namun begitu, TB pada anak tidak menular.Bakteri TB yang menginfeksi tubuh anak berada di dalam kelenjar dan tidak dalam keadaan terbuka. Berbeda dengan TB pada orang dewasa, berada di bagian paru-paru sehingga memiliki jalan keluar melalui nafas. Anak biasanya terinfeksi kuman atau bakteri TB ini dari orang dewasa yang punya penyakit TB kemudian batuk atau percikan ludahnya memenuhi udara yang sama dimana anak tersebut berada.
TBC kelenjar pada anak bisa dilihat jika anak mengalami pembengkakan di bagian lehernya. Bengkaknya bisa melebihi orang yang punya penyakit gondok. Bisa juga bengkak tersebut pecah kemudian mengeluarkan nanah dan darah. Kondisi ini disebut sklofuloderma. Untuk meyakinkan apakah gejala pembengkakan itu benar penyakit TB maka pasien harus menjalani berbagai pemeriksaan sesuai saran dokter.
Pemeriksaan lab akan dilakukan dengan teliti karena tingkat penderita TBC kelenjar di Indonesia termasuk tinggi. Dokter akan melakukan pemeriksaan histopatologi pada kelenjar getah bening untuk memastikan adanya penyakit ini. Gejala awal penyakit ini tidak terlalu terlihat karena gejalanya biasa saja seperti penyakit flu biasa. Demam akan muncul namun tidak terlalu tinggi, biasanya sekitar 38 derajat celcius Anak dengan TBC kelenjar akan merasakan tidak enak badan, berkeringat di malam hari dan mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan.
Namun perlu diperhatikan, gejala yang biasa seperti ini akan membaik hanya sesaat dan setelah itu pasien akan tetap merasa lelah dan tidak enak badan berkelanjutan. Jadi jangan terlalu cuek karena TBC kelenjar pada anak punya gejala awal yang biasa, tidak unik. Mari, jaga kesehatan anak.
0 komentar:
Post a Comment