Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, U Min Lwin mengatakan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, merupakan obyek wisata favorit warga Myanmar jika berkunjung ke Indonesia.
"Candi Borobudur
dan Bali adalah tempat yang paling dicari warga Myanmar karena obyek
wisata yang paling terkenal, bukan hanya di Myanmar saya rasa tapi juga
di seluruh dunia," kata U Min usai penandatanganan kerja sama antara PT
Garuda Indonesia dengan Myanmar Airways International di Bandara
Soekarno-Hatta Tangerang, Selasa (25/11/2014).
U Min mengatakan Candi Borobudur
menjadi obyek wisata favorit karena sebagai wisata religi bagi warga
Myanmar yang sebagian besar penduduknya memeluk Agama Buddha.
Dia
mengatakan kebudayaan Indonesia dan Myanmar yang mirip juga menjadi
potensi pariwisata dua negara di kawasan Asia Tenggara itu.
Oleh
karena itu, penerbangan langsung serta bebas visa kedatangan didorong
untuk kemudahan berwisata, sehingga bisa menggenjot jumlah pengunjung
antarkedua negara. "Kita harus membuka penerbangan langsung, terutama
untuk menyambut pasar bebas 2015," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi menilai potensi wisata religi Candi Borobudur sangat besar karena 97 persen penduduknya beragama Buddha. "Borobudur ini sangat populer di sana, kita juga akan realisasikan 'sister city' (kota kembar) antara Yogyakarta dengan Yangon," katanya.
Untuk
itu, Ito mendorong PT Garuda Indonesia sebagai maskapai Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) membuka penerbangan langsung antara
Indonesia-Myanmar. "Ini peluang yang sangat baik, potensi yang ditangkap
oleh Garuda untuk memanfaatkan potensi pariwisata," katanya.
Menanggapi
usulan tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar
mengatakan Myanmar memiliki potensi yang besar, sehingga tidak tertutup
kemungkinan untuk dibuka penerbangan langsung.
Namun, Emisyah
mengaku saat ini masih dalam penjajakan kerja sama untuk melihat potensi
penumpang melalui pembagian rute penerbangan atau "code share" dengan
Myanmar Airways International.
Ia juga belum menentukan apakah
penerbangan langsung tersebut antara Jakarta-Yangon atau
Yogyakarta-Yangon. "Kita lihat dulu, kalau memang sangat potensial, why not, pokoknya dengan penandatanganan ini, kita melihat dalam satu bulan ini potensinya bagaimana," katanya.
http://travel.kompas.com/read/2014/11/26/092800227/Candi.Borobudur.Destinasi.Wisata.Favorit.Warga.Myanmar?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
0 komentar:
Post a Comment