“Kalau di luar negeri, museum terbatas justru di Indonesia museum terus bertambah tiap tahunnya. Maka dari itu, masyarakat Indonesia harusnya senang. Museum ada banyak, mereka harusnya tanggap bahwa sayang kalau tidak dikunjungi,” tutur Kasubdit Pengembangan dan Pemanfaatan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Dani Wigatna saat ditemui di penutupan Pameran Gelar Museum Nusantara 2014, Senin (24/11/2014).
Menurut Dani, setidaknya ada lima museum yang dibangun setiap tahunnya. “Museum kita akan selalu bertambah banyak, rata-rata bisa mencapai 5 museum baru tiap tahunnya. Tahun ini saja sudah ada beberapa. Diantaranya, Museum Kepresidenan Republik Indonesia dan museum milik swasta di Malang, Museum Angkut,” ujarnya.
Begitu pun dengan tahun 2015 mendatang. Setidaknya sudah ada beberapa nama museum yang masuk daftar akan diresmikan. “Beberapa yang akan diresmikan nanti, di antaranya Museum Batik Nasional di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) - Jakarta, Museum Noken di Jayapura dan juga beberapa Museum Situs di Semedo (Tegal), Trinil (Ngawi) dan Ogan Komering Olu (Sumatera Selatan). Mencapai 5 juga kan?” tambahnya.
Pencapaian angka kunjungan ini sebenarnya sudah meningkat dibandingkan saat masa-masa krisis moneter. Hanya saja menurut Dani, bila dibandingkan dengan jumlah kunjungan museum ke negara tetangga, angka ini masih tergolong kecil. “Di negara tetangga (Singapura), ada satu museum yang bila dikalkulasikan jumlah kunjungannya mencapai 6 juta dalam setahun. Itu baru satu, belum ditambah angka kunjungan dari museum yang lain. Sedang kita dari 328 museum keseluruhan, baru mencapai angka 10 juta,” ulasnya lagi.
Saat ini, museum dengan kalkulasi pengunjung terbanyak menurut Dani ialah Museum Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di TMII dan Museum Geologi di Bandung tapi tentu saja angka tersebut masih harus terus ditingkatkan. “Ke depannya dengan penambahan museum kami harap dapat pula meningkatkan angka kunjungan khususnya kunjungan dari masyarakat Indonesia,” tutupnya.
0 komentar:
Post a Comment