Sebagai bagian dari obyek wisata yang sarat akan sejarah dan edukasi,
museum ternyata belum dapat menjadi pilihan tempat wisata yang membuat
rindu pengunjungnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Anies Baswedan.
"Ini menjadi tantangan untuk keberadaan museum di Indonesia, yaitu
menjadikannya sebagai tempat yang menyenangkan," ujar Anies saat
pembukaan Pameran Gelar Museum Nusantara 2014, Sabtu (22/11/2014).
Hal tersebut, lanjutnya, terbukti dari kurangnya antusias masyarakat
untuk mengunjungi museum. Sementara itu Direktur Pelestarian Cagar
Budaya dan Museum Harry Widianto mengakui antusiasme masyarakat masih
kurang.
"Bisa jadi karena fisik museum yang belum semuanya baik,
bisa juga karena sajian museum masih terkesan kaku. Dalam realitanya
bangunan fisik museum di seluruh Indonesia, belum semuanya dalam kondisi
yang baik. Karena itu pula kunjungan dan minat masyarakat jadi tak
merata," tuturnya.
Solusinya, menurut Harry adalah dengan adanya revitalisasi. Sampai saat ini sudah ada 140 museum yang telah direvitalisasi.
"Revitalisasi
menjadi komitmen yang penting, kalau bangunannya baik akan lebih banyak
wisatawan yang berkunjung. Bahkan kami dapat fakta bahwa museum bagus
dengan harga (tiket masuk) tinggi akan tetap ramai pengunjung. Mereka
tak peduli harga, bahkan harga (tiket masuk) museum yang murah bukan
jadi jaminan banyak pengunjung kan?" jelasnya.
Sedangkan Anies
menyatakan bahwa kunjungan yang minim dapat disebabkan karena publikasi
yang kurang. "Tak sulit untuk publikasi. Beri kesan yang baik saja pada
pengunjung. Ke depannya museum harus dapat menjadi perjalanan yang
menyenangkan, harus menjadi tempat dengan banyak cerita," katanya.
"Biarkan
masyarakat datang dengan sendirinya. Harus ada cara untuk membuat
mereka ikut berimajinasi kalau peninggalan sejarah ini adalah sesuatu
yang langka dan mengagumkan. Kalau kesan yang didapat baik, dengan
sendirinya masyarakat akan mempublikasikan secara sukarela," tambahnya.
0 komentar:
Post a Comment