Energi listrik
merupakan kebutuhan pokok manusia saat ini. Manfaat energi listrik bagi
kehidupan manusia cukup banyak diantarannya energi listrik diubah
menjadi energi panas, cahaya dan gerak sesuai kebutuhan manusia.
Peralatan rumah tangga pada saat ini didominasi dengan sumber energi listrik untuk mengoperasikannya. Berikut beberapa perubahan energi listrik dalam kehidupan manusia.
Perubahan Energi Listrik
1. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Kalor (Panas)
Perubahan energi listrik menjadi energi
kalor dapat kamu amati pada alat-alat seperti setrika listrik, kompor
listrik, solder, dan teko listrik. Alat-alat tersebut dapat menghasilkan
kalor karena memiliki elemen pemanas.
Elemen pemanas merupakan sejenis
hambatan listrik. Ketika elemen pemanas dialiri arus listrik selama
waktu tertentu, maka sebagian arus listrik ini akan berubah menjadi
energi kalor. Adanya energi kalor menyebabkan benda-benda yang
berhubungan dengan konduktor elemen pemanas, seperti pakaian pada
setrika listrik, bahan makanan pada kompor listrik, timah pada solder,
dan air pada teko listrik, akan mengalami kenaikan suhu.
Elemen pemanas biasanya terbuat dari
kawat nikrom yang dililitkan pada lempeng isolator tahan panas, seperti
asbes mika. Seluruh bagian lilitan ini ditutupi lagi dengan bahan
isolator yang tahan panas, seperti keramik. Alat-alat listrik tersebut
aman untuk disentuh karena bagian elemen pemanas telah disekat dengan
isolator tahan panas. Besarnya kalor yang dihasilkan elemen pemanas
tergantung pada panjang kawat, luas penampang kawat, dan jenis kawat.
2. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya
Alat yang dapat mengubah energi listrik
menjadi energi cahaya adalah lampu. Saat ini ada dua jenis lampu yang
banyak digunakan, yaitu lampu pijar dan lampu neon atau lampu tabung.
Lampu pijar terbuat dari bahan filamen
yang digulung menyerupai spiral. Filamen ini dipasang dalam bola kaca
yang berisi gas nitrogen dan argon.
Filamen pada lampu pijar terbuat dari
kawat tungsten yang sangat tipis dan digulung menjadi spiral rangkap.
Ketika dialiri arus listrik, filamen lampuini berpijar sampai berwarna
putih sehingga lampu memancarkan cahaya. Selain memancarkan cahaya,
sebagian energi listrik yang mengalir melalui filamen lampu ini diubah
menjadi kalor. Hal ini menyebabkan lampu pijar terasa panas saat kamu
sentuh.
Tungsten dipilih sebagai filamen karena
bahan ini tahan panas, titik leburnya mencapai 3.400° C, sehingga
tungsten dapat berpijar tanpa melebur. Oleh karena filamen lampu mudah
terbakar di udara, maka di dalam bola kaca lampu pijar diisi gas argon
dan gas nitrogen. Gas ini tidak bereaksi dengan logam panas sehingga
filamen tidak terbakar.
Lampu TL (tube luminescent) memiliki
cara kerja yang berbeda dengan lampu pijar. Di dalam lampu TL tidak
terdapat filamen, seperti pada lampu pijar. Lampu TL terdiri atas tabung
kaca yang hampir hampa udara dan berisi uap raksa. Di ujungujung lampu
TL terdapat elektroda yang diberi beda potensial yang cukup tinggi.
Perbedaan beda potensial ini menghasilkan loncatan bunga api listrik di
antara kedua elektroda sehingga gas yang ada di dalam lampu TL
memancarkan cahaya. Cahaya tersebut mengenai lapisan fosfor yang ada
dalam tabung lampu TL sehingga lapisan fosfor memendar dan lampu
terlihat mengeluarkan cahaya.
Lampu TL merupakan lampu yang hemat
energi. Karena lampu TL dapat mengubah 60% energi listrik menjadi energi
cahaya dan 40% lainnya menjadi energi kalor. Hal ini berbeda dengan
lampu pijar yang hanya mengubah 10% energi listrik menjadi energi
cahaya.
3. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Gerak
Gambar diatas memperlihatkan alat-alat
yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak, di antaranya kipas
angin, bor listrik, gergaji listrik, dan mesin jahit listrik. Bagaimana
alat-alat tersebut dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak?
Alat-alat tersebut dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak
dengan bantuan motor listrik. Perubahan energi listrik menjadi energi
gerak pada motor listrik dimulai dengan perubahan energi listrik menjadi induksi magnet. Induksi magnet inilah yang menyebabkan poros atau as pada alat-alat listrik bergerak.
4. Hubungan Tegangan, Kuat Arus, dan Energi Listrik
Apa yang terjadi ketika lampu 3 volt
dihubungkan dengan baterai sebesar 6 volt? Ketika lampu 3 volt
dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar 6 volt, lampu tersebut akan
menyala sangat terang. Sebaliknya, jika lampu tersebut dihubungkan
dengan sumber tegangan 1,5 volt, lampu akan menyala redup. Berdasarkan
uraian tersebut, besarnya energi listrik sangat bergantung pada tegangan
listrik.
W = V · I · t
Energi listrik sebanding dengan tegangan listrik (V), kuat arus listrik (I), dan waktu (t). Secara matematis pernyataan tentang energi listrik tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
0 komentar:
Post a Comment