KOMPAS.com - Anda merasa tidak enak badan, lalu berobat
ke dokter. Anda sendiri bingung, sebenarnya sakit selesma atau flu?
Lalu, apa beda selesma dan flu?
Selesma dan flu sering terjadi
saat musim dingin atau pancaroba. Hampir semua orang, baik yang di rumah
atau di rumah sakit, berjalan sambil terisak-isak. Nah, berikut ini
beberapa fakta yang mungkin membedakan antara selesma dan flu.
-
Selesma biasanya disebabkan oleh lebih dari 200 virus yang berbeda,
termasuk coronavirus, rhinovirus, metapneumovirus, enterovirus, dan
parainfluenza. Cukup sulit untuk menemukan obat selesma.
- Nah, Flu disebabkan hanya oleh satu virus: influenza (meskipun ada berbagai mutasi influenza).
-
Jika mengalami gejala selesma atau flu berat, itu karena tubuh
mengalihkan lebih banyak sumber daya dan pertahanan untuk melawan virus.
-
Obat antibiotik tidak akan membantu dalam mengobati flu atau selesma.
Antibiotik melawan bakteri, tetapi tidak bisa berbuat banyak untuk
memerangi virus.
- Penelitian baru dari University of Alberta
menunjukkan vitamin C hanya sedikit atau tidak ada sama sekali dalam
memerangi virus ini.
- Sejumlah kecil mineral Zn (seng) mampu
merangsang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tapi, jika diasup
secara berlebihan justru merusak. Karena itu, asuplah secara moderat.
-
Memperoleh vaksin flu adalah cara terbaik menghindari flu. Setiap
tahun, para peneliti merancang vaksin khusus yang disesuaikan dengan
mutasi terbaru dari virus influenza.
- Jika mengalami
selesma, minumlah lebih banyak cairan agar tetap terhidrasi dan makan
sesuatu yang hangat dan mudah, seperti semangkuk sup ayam.
-
Flu dan selesma keduanya penyakit pernapasan tetapi disebabkan oleh
virus yang berbeda. Memang memiliki gejala yang mirip, dan sulit
membedakan bila hanya berdasarkan gejala saja. Secara umum, flu lebih
parah daripada selesma, dan gejala seperti demam, nyeri tubuh, kelelahan
ekstrim, dan batuk kering lebih umum serta intens.
- Selesma biasanya lebih ringan daripada flu. Hanya sedikit pilek, dan sakit tenggorokan
- Sementara influenza lebih menginfeksi paru-paru, sendi, dan menyebabkan pneumonia, kegagalan pernapasan, bahkan kematian.
-
Selesma biasanya tidak mengakibatkan masalah kesehatan serius, seperti
pneumonia, infeksi bakteri, atau rawat inap. Pada anak-anak, bisa
menginfeksi saluran usus, diare, dan muntah.
- Flu menyebabkan epidemi dan pandemi dengan potensi kematian, sementara selesma hanya gangguan kecil saat pancaroba.
Nah, sekarang kita tahu bedanya selesma dan influenza.
0 komentar:
Post a Comment