Masyarakat modern telah terbiasa menganggap kantuk sebagai suatu bentuk
kemalasan. Sebuah hal yang tabu bagi produktivitas. Orang yang mengantuk
dipandang sebelah mata. Akibatnya, kantuk diperlakukan sebagai suatu
penyakit yang harus dicarikan obatnya.
Padahal mengantuk
merupakan sinyal tubuh membutuhkan tidur, sama halnya seperti lapar
merupakan tanda membutuhkan makanan atau haus yang berarti membutuhkan
cairan. Kantuk adalah hal alami. Secara alamiah, jika kekurangan sesuatu
kita harus memenuhi kebutuhan tersebut, dan tidak tergantikan. Ya,
sampai saat ini tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek
restoratif tidur.
Proses tidur itu membangun dan memperbaiki
tubuh. Ia memberikan tenaga baru, semangat baru bahkan sel-sel baru.
Seluruh sistem tubuh akan terganggu begitu tidur terganggu.
Pada
dasarnya kita akan mengantuk jika kekurangan tidur. Tetapi kekurangan
tidur harus dipahami sebagai suatu kondisi. Kondisi kurang tidur bisa
disebabkan oleh durasi tidur yang kurang, atau kualitas tidur yang
buruk. Kualitas tidur yang buruk, bukan saja rasa tidur yang tak dalam
yang sering dikenal masyarakat dengan sebutan tidur-tidur ayam. Kualitas
tidur yang buruk ditemui dalam bentuk kantuk berlebihan walau durasi
tidur sudah cukup.
Rasa kantuk berlebihan atau hipersomnia
berujung pada berbagai penyakit tidur serius seperti narkolepsi atau
sleep apnea/mendengkur.
Kantuk bisa bertumpuk dan bertambah
parah. Sebelum bertambah buruk dan mengakibatkan gangguan produktivitas
dan kesehatan, ada baiknya kita mengenali bagaimana tanda-tanda kantuk
yang tak sehat.
"Pelor"
Pelor alias nempel
molor merupakan istilah yang umum diberikan pada orang yang mudah sekali
tidurnya. Begitu meletakkan kepala di atas bantal, tak kurang dari 5
menit, seseorang sudah terlelap. Padahal mula tidur (sleep onset) yang
normal adalah 10-20 menit.
Impulsif
Mengantuk
akan memicu perilaku impulsif. Orang yang berada dalam kondisi kurang
tidur mudah sekali terpancing emosinya. Kemampuan mengambil keputusan
juga menurun drastis. Coba perhatikan, tiap kali berbelanja di midnight
sale, atau browsing toko online di malam hari, kita cenderung tak
berpikir panjang untuk berbelanja.
Klise
Kekurangan
tidur membuat orang sulit menjadi kreatif saat berbicara di muka umum.
Kemampuan memilih kata-kata secara kreatif dan sikap yang hangat akan
menurun drastis saat mengantuk. Akhirnya kata-kata yang keluar pun
itu-itu saja, bahkan terkesan klise.
Kemampuan Otak Menurun
Tanpa
tidur yang baik, proses konsolidasi ingatan jadi tak sempurna. Ya tidur
diperlukan untuk menjaga daya ingat sesorang. Demikian juga dengan
kontrol emosi. Kemampuan otak dan kematangan emosi menentukan
pengambilan keputusan seseorang. Orang dengan tidur yang tak sehat akan
sulit untuk bertindak rasional.
Rakus
Kantuk
akan meningkatkan nafsu makan. Sebenarnya mudah saja dijelaskan. Ketika
mengantuk dan kekurangan tidur, sedang kita harus tetap beraktivitas,
tubuh secara otomatis akan membutuhkan tenaga tambahan. Untuk itu
sel-sel saraf di otak mendiktekan rasa lapar dan keinginan besar untuk
menikmati makanan yang asin, manis dan gurih. Ketika merasa sulit
mengendalikan nafsu makan, mungkin Anda sedang kurang tidur?
Lamban
Daya
tangkap, baik di kelas atau membaca juga dipengaruhi oleh tidur.
Kekurangan tidur membuat kita lamban memahami suatu subyek. Akibatnya,
satu dokumen harus dibaca berulang kali baru benar-benar mengerti
isinya. Dalam pengambilan keputusan juga terkesan lamban dan ragu-ragu.
Ceroboh
Karena
konsentarasi yang buruk, saat kurang tidur, kita jadi ceroboh. Tanpa
sengaja menjatuhkan barang-barang, atau salah menekan tombol. Tak jarang
kita meletakkan kunci kendaraan bukan pada tempat biasanya. Sistem
koordinasi motorik manusia jadi buruk. Ini sebabnya pendengkur yang
sering mengantuk dilarang untuk berkendara.
Galau Berlebihan
Emosi
jadi tak stabil ketika tidur tak sehat. Sebuah penelitian menyatakan
bahwa pasangan yang kurang tidur lebih sering bertengkar dibanding yang
cukup. Sementara penelitian Univ. Of California sebutkan bahwa pasangan
dari orang yang tak sehat tidurnya sering merasa dihargai.
Tertidur
Jika
mengantuk sampai tertidur, tentu kekurangan tidur atau penyakit tidur
yang diderita sudah sangat parah. Tetapi banyak orang mencoba
mempertahankannya dengan kafein atau minuman penambah energi. Semua zat
stimulan ini hanya menunda rasa kantuk tanpa mengembalikan kemampuan
otak yang sudah lelah. Tandanya ketika dalam suasan yang membosankan
atau cenderung gelap, orang yang mengantuk akan langsung tertidur.
Mulai
dari sekarang ketika mengalami hal-hal di atas pikirkan tentang
kesehatan tidur. Sudah cukupkah tidurnya? Teratur? Mendengkur? Mengigau?
Ketindihan? Karena menambah konsumsi kafein atau berbagai vitamin
secara berlebihan bukanlah jawaban yang tepat.
0 komentar:
Post a Comment