JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama mengklaim program unggulan tidak terhambat dengan kisruh
anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI. Menurut dia, warga
Jakarta tidak peduli pemerintah daerahnya memiliki anggaran atau tidak.
Yang terpenting, seluruh permasalahan menahun, seperti macet, banjir, dan sampah, bisa teratasi.
"Sekarang
kita bicara jujur saja, selama ini (hubungan) kami dengan mereka (DPRD)
baik-baik, program jalan enggak sih di DKI? Orang DKI kaya-kaya, enggak
menuntut macam-macam, yang penting mengurus izin beres, sampah beres,
santai sajalah," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (24/2/2015).
Selain
itu, Pemprov DKI juga bisa menggunakan anggaran mendahului untuk
pembiayaan program-program mendesak dan rutin. Anggaran mendahului itu
dapat digunakan hingga 60 hari sejak jalannya anggaran, yakni pada 1
Januari 2015.
Jika hingga batas akhir penggunaan anggaran
mendahului, APBD masih belum cair, lanjut dia, maka Pemprov DKI dapat
menggunakan APBD tahun 2014 lalu. [Baca: Ahok: 100 Persen Anggota DPRD Ajukan Hak Angket Juga Tak Apa-apa]
Menurut
dia, sudah ada dasar hukum untuk penggunaan anggaran mendahului dan
tahun sebelumnya. Pengeluaran daerah yang diperbolehkan menggunakan
anggaran mendahului adalah gaji dan tunjangan PNS, gubernur, dan wakil
gubernur.
Kemudian pembayaran tunjangan kinerja daerah (TKD);
honor pegawai tidak tetap; pembayaran telepon, air, listrik, dan
internet (TALI); gas; jasa kebersihan; dan anggaran darurat untuk korban
bencana alam.
Hanya saja, lanjut dia, anggaran mendahului
hanya dialokasikan untuk pembayaran gaji pokok, bukan untuk TKD statis
dan dinamis. "Makanya, tafsiran itu yang kami belum tahu. Tergantung
Menteri Dalam Negeri (Mendagri)-lah sekarang. Tungguin saja sudah," kata Ahok, sapaan Basuki.
0 komentar:
Post a Comment