JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati penurunan suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) Bank Tabungan Negara sebesar 0,75 persen hingga 2 persen disambut baik oleh para nasabahnya, namun hanya berlaku untuk pengajuan KPR baru.
Menurut
staf kredit BTN Cabang Ciputat, Tangerang Selatan, Andhika,
pemberlakuan suku bunga baru hanya diberikan pada pengguna yang memulai
angsuran semenjak adanya pengumuman penurunan.
“Pengenaan penurunan suku bunga KPR hanya diberikan untuk pengguna
yang memulai kredit sejak 2015. Untuk pengguna yang memakai KPR sebelum
itu tetap dikenakan suku bunga outstanding,” ujar Andhika kepada Kompas.com, Selasa (24/2/2015).
Padahal, banyak nasabah yang menyambut antusias penurunan suku bunga
KPR BTN tersebut. Salah satunya Agus (38). Menurut dia, penurunan suku
bunga ini dapat meringankan pengeluarannya untuk mengangsur rumah.
“Bagus
ya kalau memang BTN menurunkan KPR. Bisa meringankan pembayaran
angsuran. Cicilan KPR selama ini masih terlalu berat bagi saya. Belum
lagi membayar angsuran dan kebutuhan rumah tangga lainnya,” ujar Agus.
Agus mengeluhkan suku bunga KPR BTN sekarang masih terlampau tinggi.
Dia yang membeli rumah di Ciledug, Tangerang, seharga Rp 475 juta harus
mencicil sebesar Rp 3,8 juta per bulan untuk tenor 10 tahun dengan suku
bunga 11,5 persen.
"KPR membantu, tapi tidak banyak. Cicilan naik terus, karena KPR BTN
ikut bunga pasar. Padahal pendapatan kita paling cuma naik satu atau dua
kali. Ini kan jelas perbedaannya. Ditambah lagi biaya hidup yang terus
meningkat," ujar Agus.
Pengguna KPR BTN lainnya, Lila Kusumayanti (28), mengatakan penurunan
suku bunga KPR BTN sebesar 0,75 persen hingga 2 persen bisa sangat
meringankan dirinya yang sedang mencicil pembelian rumah. Pengurangan
besaran cicilan bisa ditabung atau dialihkan untuk keperluan lainnya.
“Sangat meringankan kalau bunga KPR itu turun. Kalau dari hitungan
saya, bisa hemat sekitar Rp 300 ribu per bulan untuk rumah yang saya
beli seharga Rp 585 juta dengan tenor 15 tahun. Bunga KPR yang diberikan
kepada saya sebesar 10,05 persen,” ujar Lila.
Sebelumnya diberitakan, BTN akan menurunkan suku bunga KPR seiring
turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 7,5 persen dari semula
7,75 persen.
Direktur BTN, Mansyur S Nasution, memaparkan suku
bunga KPR untuk rumah non-subsidi diturunkan sekitar 0,75 persen
tergantung segmen rumah yang dipilih nasabah.
Sedangkan rumah
subsidi non Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) diturunkan
suku bunganya hingga 2 persen atau 200 basis poin. Untuk rumah FLPP,
menurut dia, suku bunganya masih tetap 7,25 persen.
"Tergantung
segmennya untuk subsidi bukan FLPP ya, subsidi di luar FLPP karena FLPP
kan 7,25 persen. Di luar itu turun di sekitar 200 basis poin. Itu Pak
Direktur sudah putuskan 2 persen turun," tandasnya.
0 komentar:
Post a Comment