Lolos dari Tahanan Rumah, Presiden Yaman Tarik Pengunduran Diri
SANAA, KOMPAS.com - Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi telah menarik surat pengunduran dirinya setelah berhasil lolos dari tahanan rumah di ibu kota Sanaa yang kini dikuasai milis Syiah Houthi, Selasa (24/2/2015).
Mansour Hadi mengajukan pengunduran diri bulan lalu setelah milisi Syiah atau yang dikenal dengan nama Houthi menguasai istana kepresidenan dan mengepung kediamannya di Sanaa.
Pada akhir pekan lalu, secara mengejutkan Hadi berhasil lolos dan muncul di kota Aden, yang pernah menjadi ibu kota Yaman Selatan. Di kota itu Hadi menjalankan kembali tugas kenegaraannya dan menyebut semua yang dilakukan milisi Houthi tidak sah.
Seorang pembantu Mansour Hadi mengatakan sang presiden sudah mengirimkan surat kepada parlemen Yaman yang berisi pembatalan pengunduran dirinya, yang sebenarnya secara formal belum disetujui.
"Saya menarik surat pengunduran diri yang saya ajukan kepada anggota parlemen yang terhormat," kata Hadi dalam suratnya.
Dalam suratnya itu, Hadi juga mendesak para politisi di parlemen untuk bekerja sama dengannya memperbaiki keadaan dan mencoba mengembalikan situasi politik dan ekonomi di seluruh provinsi.
Hadi juga menyerukan agar semua menteri pemerintahannya segera menuju ke kota Aden untuk menggelar rapat darurat.
Berbeda dengan Mansour Hadi, PM Khalid Bahah yang mengundurkan diri bersamaan dengan sang presiden kini masih berstatus tahanan rumah di Sanaa bersama sejumla h menteri dan pejabat lainnya.
Milisi Houthi yang basis utamanya berada di wilayah pegunungan utara yang mayoritas penduduknya adalah umat Syiah, menguasai Sanaa pada September lalu.
Mereka terus maju ke wilayah selatan dan barat Yaman ke wilayah yang mayoritas penghuninya adalah warga Sunni. Di wilayah itu mereka mendapatkan perlawanan dari suku-suku setempat dan militan Al-Qaeda.
0 komentar:
Post a Comment