Menyejajarkan Bangsa Indonesia di Era Pasar Bebas
Dalam era ekonomi global sekarang, salahsatunya ditandai penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, banyak parameter baru jadi pertimbangan seperti sertifikasi profesi.
Akan tetapi, di lapangan, ada yang sekedar memperbincangkan pentingnya namun selesai sampai sana. Ada pula yang bahkan sejak lama mempersiapkannya dengan bertindak nyata.
Adalah PT Telekomunikasi Indonesia yang mendorong kehadiran dua lembaga sertifikasi profesi teknologi informasi komunikasi. Bahkan salah satu institusinya sudah berdiri sejak tahun 2008 lalu --ketika publik belum ngeh apa itu sertifikasi profesi.
Dorongan itu diwujudkan dengan pendirian Telkom PDC (Profesional Developement Center) dan Telkom Profesional Certificate Center (TPCC), yang keduanya sehari-hari dioperasikan oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT).
Sejak Januari 2008, Telkom PDC didirikan dengan izin penyelenggaraan pendidikan non formalnya dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional serta Departemen Tenaga Kerja pada Januari 2008.
Kala itu, pendirian menyambut strategi PT Telkom di bawah Dirut Rinaldi Firmansyah antara tahun 2007-2008 yang mencanangkan perubahan arah menjadi perusahaan TIME (Telecommunication, Information, Media, Edutainment).
Karenanya perlu dirancang berbagai program pendidikan, termasuk untuk lulusan setingkat SMA maupun perguruan tinggi, agar memiliki keterampilan menghadapi fase TIME tersebut.
Setelah diresmikan di awal tahun 2008, operasional Telkom PDC baru berjalan April 2008 karena persiapan harus banyak dilakukan seperti penyelenggaraan pendidikan non formal, infrastruktur, sumber daya, dan manajemen.
Telkom PDC membuat sendiri perlengkapannya seperti buku dan modul asli buatan para dosen Telkom PDC. Nama produk akhirnya ditetapkan CCDP, singkatan dari Certified Competency Development and Professional, pada semester II tahun 2008 –sebelum CCDP, pelatihan reguler ini bernama PCP (Professional Certification Program).
Kerjasama dengan berbagai vendor pun diperluas untuk memperkaya pilihan materi maupun jalur sertifikasi. Tak hanya untuk lulusan setingkat SMA, program pelatihan untuk profesional juga diperkenalkan Telkom PDC ke sejumlah instansi negeri dan swasta se-Indonesia. Dan akhirnya, penerimaan mahasiswa pertama dibuka pada Juni 2008.
Kala itu, promosi Telkom PDC terus dilakukan dengan menyebar surat dan profil perusahaan ke sejumlah sekolah setingkat SMA se-Indonesia untuk mengenalkan program pelatihan reguler yang bernama CCDP.
Dengan adanya sertifikasi, ada banyak manfaat yang dapat dipetik, antara lain membantu menunjukkan pada stakeholder bahwa bisnis kita bekerja dengan efektif, memastikan bahwa kita terus menerus meningkatkan dan memperbaiki aktivitas bisnis internal, meningkatkan performansi secara keseluruhan, mengurangi ketidakpastian dan memperluas peluang pasar, dst.
Sebelum memproduksi CCDP, program pelatihan reguler Telkom PDC bernama PCP (Professional Certification Program). Selain program eksisting CCDP dan PCP, Telkom PDC juga menyiapkan sejumlah pelatihan lanjutan.
Sebut misalnya pelatihan Management Stratejik, Strategi dan Kebijakan Bisnis, Pengembangan dan Sikap Organisasional, Manajemen Performa Bisnis, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Marketing & Penjualan, dan Manajemen Iklan dan Merek.
Selanjutnya Pengembangan Produk, Manajemen Layanan Pelanggan, Ketrampilan-ketrampilan Manajerial dan Kepemimpinan, Manajemen Pengawasan, Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan, Pengembangan Diri, Komunikasi Bisnis, Manajemen Ritel, Manajemen Kualitas, Keuangan dan Akuntansi, dan banyak lagi.
Sejak awal, Telkom PDC diproyeksikan bisa mengatasi masalah seperti pengangguran tanpa memunculkan masalah lain. Karenanya, lulusan setingkat SMA diberikan pelatihan bersertifikasi internasional selama dua tahun hingga memiliki keahlian aplikatif di bidang teknologi informasi.
Untuk itu, PDC menjalin kerjasama dengan sejumlah vendor teknologi informasi yang disertai sertifikasi internasional seperti seri pelatihan Keamaan Sisterm Informasi dari EC-Council, ISACAR dan ISC2, Database Management & Business Suite Solutions dari Oracle, Jaringan Komputer dari Cisco Network (CCNA, CCNP, BCMSN, BCSI, BGP, MPLS), Konsultasi Solusi Perusahaan dari SAPR, ISMS – IS0 27001, Audit Sistem Informasi dair ISACAR, Teknologi dan Komunikasi Mobile (CDMA and GSM), dst.
Sejak awal hingga sekarang, sistem pembelajaran di Telkom PDC menggunakan metode 75% praktik dan 25% teori studi kasus dengan materi perkuliahan yang disesuaikan kebutuhan dunia kerja.
Mengingat porsi praktik yang besar, Telkom PDC menyediakan fasilitas pendukung yang representatif, seperti laboratorium multimedia dan jaringan, courseware lengkap, fasilitas akses internet gratis, serta penggunaan satu komputer oleh satu mahasiswa.
Selain CCDP, produk inti Telkom PDC lainnya adalah program pelatihan bagi kalangan Profesional yang terdiri atas IT Training, Management Course, dan Language Training. Konsepnya berupa shortcourse atau in house training bagi karyawan atau pegawai instansi negeri maupun swasta selama kurang lebih seminggu.
Tempat pelatihannya bisa dimana pun sesuai kebutuhan instansi, kecuali untuk pelatihan yang membutuhkan fasilitas lab. jaringan, pelaksanaannya disyaratkan yang memiliki jaringan dan internet dalam keadaan baik seperti di lab. Telkom PDC.
Sama seperti CCDP, peserta lulus pelatihan profesional akan mendapat sertifikasi internasional. Baru dua tahun berjalan, atau posisi April 2010, sudah 67 instansi negeri maupun swasta telah mengikutsertakan pegawainya training di Telkom PDC.
Mereka berasal dari Jakarta, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, bahkan Papua. Kini, sebaran program ini kian banyak dengan kredensial tinggi semisal dari PT Telkomsel, sejumlah pemerintah daerah seperti pelatihan media sosial Pemkot Bandung di era Ridwan Kamil, dst.
Pesertanya saat itu kebanyakan berasal dari instansi pemerintah yang melatih pegawainya mengoperasikan komputer dan internet. Kemudian mulai berdatangan kalangan profesional swasta/negeri yang hendak mempelajari ranah teknologi informasi lainnya.
Lalu, mulai Agustus 2010, CCDP tak hanya berlangsung di Telkom PDC Bandung, tapi diselenggarakan pula di 5 kota, yakni Jakarta, Medan, Cirebon, Tangerang, dan Karawang dengan sistem franchise.
Telkom PDC sudah menjajaki kerjasama sistem waralaba CCDP itu sejak awal 2009. Lembaga atau perusahaan tertentu yang menyelenggarakan CCDP mendatangkan personelnya untuk dilatih di Telkom PDC Bandung.
Setelah itu, personel tersebut menjadi instruktur atau trainer di kotanya masing-masing. Agar standarisasi CCDP terjaga baik, instruktur Telkom PDC akan berkeliling memantau proses pembelajaran dan kualitas input mahasiswa dalam proses CCDP di luar Bandung.
Pun demikian, misi pemberdayaan masyarakat melalui TIK tetap mereka lakukan sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan. Misalnya pelatihan internet kepada 182 lurah di Bandung (November 2013), pendidikan bagi pengurus DKM Mesjid di Bandung (September 2013), serta pelatihan keamanan internet 50 guru bimbingan konseling se-Bandung dalam kegiatan pelatihan peningkatan kapabilitas TIK (Juni 2014).
Inilah yang membuat berbagai pencapaian cepat diraih Telkom PDC sedari awal. Bahkan, belum genap dua tahun berdiri, Telkom PDC sudah akhirnya diamanati YPT mengelola STISI Telkom. Pencapaian itu kini terus berlanjut. Jadi, satu pelajaran pasti, konsistensi Telkom PDC mengantarkan kepercayaan banyak pihak kala itu, sehingga relatif cepat mapan dalam usia dini.
TPCC dan Kinerjanya
Semula, badan sertifikasi ini berada di bawah Learning Center PT Telkom. Namun sejak 4 September 2012, seiring dengan peresmian TPCC oleh Dirut Telkom periode 2012-2014, Arief Yahya, pengelolaan dialihkan kepada YPT.
Berlokasi di Gegerkalong, Kota Bandung, perusahaan ini menawarkan sertifikasi internasional bagi karyawan Telkom Group, ekosistem PT Telkom, hingga masyarakat umum.
Awal pendiriannya didasari fakta bahwa pengembangan sumberdaya manusia (invest in people) merupakan program utama bagi perusahaan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kompetensi yang tinggi. Jika sudah kompetensinya tinggi, pada akhirnya akan membuat perusahaan dapat menjalankan bisnis yang unggul.
Adapun ruang lingkup TelkomPCC terdiri dari: (1). Program pelatihan (bootcamp) profesi dan institusi untuk persiapan sertifikasi, (2). Konsultasi dan Layanan Solusi sertifikasi profesi dan institusi, (3) Audit institusi untuk sertifikasi CIQS dan kesiapan TUK (Tempat Uji Kompetensi), (4) Kerjasama Pelaksanaan Exam Certification, dan (5). Penerbitan sertifikasi TCXXX (Telkom Certified) dan TIFO (Teknisi Instalasi Fiber Optik).
Kini, TelkomPCC telah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi TPCC (LSP TPCC) yang diakui secara nasional melalui pengakuan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia yaitu lembaga independen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dalam mengawal sertifikasi kompetensi serta implementasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
LSP TPCC memperoleh lisensi sebagai LembagaSertifikasi Profesi P2dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) : No.Kep.367/BNSP/IX/2013 pada tanggal 16 September 2013 untuk sertifikasi kompetensi Teknisi Instalasi Fiber Optik (TIFO).
LSP TPCC adalah LSP pertama di Indonesia yang memberikan uji Kompetensi di Bidang Teknisi Instalasi Fiber Optik yang juga merupakan tren jaringan akses saat ini. Hal ini menjadi salah satu wujud kontribusi Telkom PCC untuk mendukung kesiapan bangsa Indonesia menghadapi MEA 2015, sehingga ini disebut dengan “Sertifikasi Bagi Bangsa”.
Untuk pelaksanaan proses sertifikasi, LSP-TPCC bekerjasama dengan SMK dan Lembaga Pelatihan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan fungsi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK). Jumlah TUK hingga saat ini berjumlah 11 buah.TUK yang dapat melakukan proses sertifikasi adalah TUK yang telah diverifikasi oleh LSP TPCC.
LSP TPCC memperoleh piagam penghargaan dari Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) atas komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam mengembangkan sertifikasi profesi di bidang ICT serta prestasinya dalam melaksanakan 1000 sertifikasi bidang fiber optik dalam periode kurang dari 1 tahun.
Hingga bulan Agustus 2014, jumlah yang telah disertifikasi sudah cukup signifikan (umumnya adalah siswa atau lulusan SMK) yang nantinya akan dan telah bekerja di industri telekomunikasi di lingkungan TelkomGroup maupun Telkom Ecosystem.
Selain itu, pada 5 September 2014 lalu, bertempat di Toronto, Kanada, Telkom PCC mengepakkan sayap dengan ekspansi kerjasama dengan mitra strategis internasional.
Kali ini Telkom PCC menggaet The Association for Advancement of Relationship Marketing (AARM) untuk bekerjasama dalam bidang sertifikasi Customer Relationship Management (CRM).
Perjanjian kerjasama ditandatangani Rina Pasaribu dan Executive Director AARM Indonesia Aina Neva Fiati, dengan disaksikan Ketua YPT Johni Girsang dan President AARM International Robert Stacey.
Pada akhirnya, TelkomPCC selalu berusaha untuk menjadi mitra terpercaya dalam sertifikasi melalui kerjasama strategis dengan berbagai mitra nasional maupun mitra global.
Telkom selalu menyadari berbagai perkembangan keilmuan yang terkait spesialisasinya di bidang TIK. Sertifikasi profesi TIK telah dirancang dan dijalankan hampir 10 tahun terakhir, seluruhnya demi Bangsa Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment